Trip kali ini amazing banget, gimana engga, perjuangan selama perjalanan menuju lokasi wisatanya semacam ujian naik motor juga. Kami berangkat rombongan agak banyak nih, tumben aja sih bisa sampai 12 motor, trus juga siang baru mulai jalan, sekitar jam 11an gitu, soalnya dari pagi yang mas-masnya ada sparring sepak bola sama anak PPM.
Nah, berhubung semuanya udah ngumpul langsung aja kami jalan menuju ke Kulon Progo, dari daerah Berbah terus aja ke barat sampai lewat Godean-Sentolo-Kalibawang. Perjalanan sekitar 1,5 jam. Sedikit cerita dulu deh, jadi sebenarnya Puncak Suroloyo ini adalah sebuah bukit tertinggi di bukit menoreh yang jaman dulu dipakai sebagai tempat pertapaan Sultan Agung. Lokasinya terletak tepat di tengah-tengah pulau Jawa, tingginya sekitar 1.091mdpl. Sebenernya terdapat tiga puncak, yaitu Suroloyo, Sariloyo dan Kaendran, tapi puncak Suroloyo adalah yang paling tinggi dan paling banyak menyimpan mitos.
Sebelum mencapai puncak kita harus melalui jalan yang menanjak dan berkelok-kelok. Tanjakannya cukup curam, dan tikungannya lumayan tajam juga. Kuncinya adalah yakin, jangan ragu-ragu dan harus bisa membaca keadaan jalan serta kendaraan lain.
Sampai diatas, kami berhenti, parkir motor, trus sholat dhuhur dulu. Udah cukup beristirahat, kami persiapan fisik dan mental untuk menapak sekitar 286 buah anak tangga
agar bisa mencapai puncak. Sekitar setengah perjalanan menapak nak tangga, ada semacam pendapa untuk sekedar beristirahat dan melepas lelah. Tapi berhubung ga sabar untuk sampai di puncak, akhirnya kami langsung lanjut menapak lagi.
Benar, pemandangan yang disuguhkan saat kita sampai di puncak memang tidak mengecewakan. Kita bisa melihat 4 gunung besar nan cantik yang ada di Pulau Jawa, yaitu Merapi, Merbabu, Sumbing dan Sindoro. Dari puncak Suroloyo ini juga kita bisa melihat Candi Borobudur yang hanya terlihat seperti miniatur.
Sayang, belum puas memotret dan menikmati pemandangan sudah keburu mendung, kabut mulai turun dan langit biru mulai menjadi abu-abu. Akhirnya kami memutuskan untuk segera turun sebelum hujan turun, ditakutkan kalau sudah turun hujan anak tangga menjadi licin, dan yang pasti kami akan basah kuyup karena tidak ada tempat berteduh apalagi membawa payung atau jas hujan.
Benar saja, baru kami keluar dari area parkir, hujan turun dengan derasnya. Dari ketinggian ini air hujan berasa banget kayak air es dan rasanya awan mendung itu ada pas diatas kepala kita. Belum lagi petir dan gluduk yang bersautan, bikin suasana semakin spooky-spooky ga jelas gitu.
Akhirnya kami sampai juga di kecamatan Kalibawang dengan selamat, meskipun kami terus berkendaraan selama hujan turun deres banget. Mau gak mau sih, karena ga ada tempat berteduh dan di kiri kanan cuma ada hutan atau tebing. Haha. Dan karena lapar, kami sempatkan untuk berhenti di sebuah warung penyetan disekitar jalan Godean.
Gitu deh trip kali ini. Tips kalau mau ke Puncak Suroloyo ini, siapkan kaki aja. Jangan kaget kalau anak tangganya buanyak banget. :)
Nah, berhubung semuanya udah ngumpul langsung aja kami jalan menuju ke Kulon Progo, dari daerah Berbah terus aja ke barat sampai lewat Godean-Sentolo-Kalibawang. Perjalanan sekitar 1,5 jam. Sedikit cerita dulu deh, jadi sebenarnya Puncak Suroloyo ini adalah sebuah bukit tertinggi di bukit menoreh yang jaman dulu dipakai sebagai tempat pertapaan Sultan Agung. Lokasinya terletak tepat di tengah-tengah pulau Jawa, tingginya sekitar 1.091mdpl. Sebenernya terdapat tiga puncak, yaitu Suroloyo, Sariloyo dan Kaendran, tapi puncak Suroloyo adalah yang paling tinggi dan paling banyak menyimpan mitos.
Sebelum mencapai puncak kita harus melalui jalan yang menanjak dan berkelok-kelok. Tanjakannya cukup curam, dan tikungannya lumayan tajam juga. Kuncinya adalah yakin, jangan ragu-ragu dan harus bisa membaca keadaan jalan serta kendaraan lain.
On The Way - Kulon Progo |
Sampai diatas, kami berhenti, parkir motor, trus sholat dhuhur dulu. Udah cukup beristirahat, kami persiapan fisik dan mental untuk menapak sekitar 286 buah anak tangga
agar bisa mencapai puncak. Sekitar setengah perjalanan menapak nak tangga, ada semacam pendapa untuk sekedar beristirahat dan melepas lelah. Tapi berhubung ga sabar untuk sampai di puncak, akhirnya kami langsung lanjut menapak lagi.
Tangga Menuju Puncak Suroloyo |
Benar, pemandangan yang disuguhkan saat kita sampai di puncak memang tidak mengecewakan. Kita bisa melihat 4 gunung besar nan cantik yang ada di Pulau Jawa, yaitu Merapi, Merbabu, Sumbing dan Sindoro. Dari puncak Suroloyo ini juga kita bisa melihat Candi Borobudur yang hanya terlihat seperti miniatur.
Idut at Puncak Suroloyo |
Sayang, belum puas memotret dan menikmati pemandangan sudah keburu mendung, kabut mulai turun dan langit biru mulai menjadi abu-abu. Akhirnya kami memutuskan untuk segera turun sebelum hujan turun, ditakutkan kalau sudah turun hujan anak tangga menjadi licin, dan yang pasti kami akan basah kuyup karena tidak ada tempat berteduh apalagi membawa payung atau jas hujan.
Menuruni Puncak Suroloyo |
Benar saja, baru kami keluar dari area parkir, hujan turun dengan derasnya. Dari ketinggian ini air hujan berasa banget kayak air es dan rasanya awan mendung itu ada pas diatas kepala kita. Belum lagi petir dan gluduk yang bersautan, bikin suasana semakin spooky-spooky ga jelas gitu.
Akhirnya kami sampai juga di kecamatan Kalibawang dengan selamat, meskipun kami terus berkendaraan selama hujan turun deres banget. Mau gak mau sih, karena ga ada tempat berteduh dan di kiri kanan cuma ada hutan atau tebing. Haha. Dan karena lapar, kami sempatkan untuk berhenti di sebuah warung penyetan disekitar jalan Godean.
Berbah Community Friends |
Gitu deh trip kali ini. Tips kalau mau ke Puncak Suroloyo ini, siapkan kaki aja. Jangan kaget kalau anak tangganya buanyak banget. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar