Senin, 16 April 2012

Pendadaran

Perjuangan dan perjalanan panjangku selama kuliah di Amikom bakal diperjuangkan disini. Jumpalitan selama mengerjakan skripsi pun akan dipertanggungjawabkan disaat ini pula. Sebuah momen dimana kehadiran sahabat dan orang-orang terdekat akan menjadi beban dan bisa juga menjadi semangat.

Tadi siang, jam 12.30 di ruang Stack STMIK AMIKOM Yogyakarta aku mengikuti ujian pendadaran. Deg-degan, grogi, takut salah, takut ga bisa jawab pertanyaan, dan seneng nyampur-nyampur jadi satu gak karuan di pikiranku. 2 orang penguji plus pembimbingku siap menguji kemampuanku dengan berbagai pertanyaan.

I in Stack Room
Kedua penguji bergantian menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan skripsiku. Standarnya,

Minggu, 08 April 2012

Kedung Kayang Waterfall

Sesuai janjiku tadi malam, sekarang aku mau share cerita pas aku dan cingu-cingu ku main ke air terjun Kedung Kayang yang masih ada di daerah Ketep, Magelang. Dari Ketep Pass, kami naik motor sekitar 10 menit. Setelah parkir motor, kita masih harus menempuh perjalanan sekitar 500 meter menuju bawah sungai. Naaaahhhh,, disini nih berasa banget adventurenya, kebetulan, waktu kami kesana baru aja selesai hujan, jadi jalanan tanah itu berasa semakin licin. Udah gitu, jalannya kan pasti miring menurun gitu, lewat semak-semak juga. Si Desi, sampai gandeng-gandeng tangan aku karena takut kepleset.

Walkway to Kedung Kayang Waterfall
Sampai dibawah, kami masih harus jalan lagi menyusuri tepi sungai, malahan harus nyeberang sungainya juga untuk biar sampai ke air terjunnya. Airnya dingin, segar, hawanya sejuk. Perfect deh. Akhirnya sampai juga di bawah air terjun yang aku ga tau berapa meter tingginya. Yang pasti itu air terjun cakep banget, indah, dan butir-butir air yang tertiup angin pasti akan bikin basah wajah dan pakaianmu, tapi itulah sensasi yang dicari.

Kedung Kayang Waterfall
Kedung Kayang Waterfall - with Cingu

Puas bermain air, poto-poto juga pasti lah, kami siap-siap pulang.

Sabtu, 07 April 2012

Ketep Pass, A Wonderful Highland

Kalo lagi bosan dengan rutinitas dan aktifitas harian, butuh udara segar yang sejuk. Mungkin ada juga yang lagi suntuk dengan hiruk pikuk keramaian kota dengan semua crowd-nya. Pasti setiap orang akan mencari tempat semacam ini, tempat yang seperti ini, yang adem, yang tenang dan masih natural. Jadi, liburan ini aku sama teman-teman main ke Ketep, sebuah dataran tinggi di daerah Magelang yang dibentuk menjadi gardu pandang bernama Ketep Pass, sekitar 1,5 jam perjalanan dari kota Jogja. Jarak yang relatif dekat ini bisa ditempuh pakai motor, mobil maupun bus.

Ketep Pass - Welcome Wall
Sampai sudah di pintu masuk Ketep Pass, setiap pengunjung dimintai biaya masuk sebesar Rp. 25.000/motor, lain lagi dengan biaya masuk mobil atau bus. Begitu masuk kita bisa langsung memarkirkan kendaraan, truuussss,, disinilah petualangan dimulai.

Pertama, pasti gardu pandang yang dicari. Semacam gazebo dan rest area gitu sih. Dari sini, sejauh mata maemandang, kita bisa melihat Gunung Merapi yang ada jauh disana, dan sejauh itu hanya ada pepohonan dan hamparan hijau yang terlihat. Hawanya dingin dan sejuk. Pas banget buat yang hobby motret, salah satu spot perfect yang bisa dimanfaatkan.

Gardu Pandang Ketep Pass
Cingu kami, yang namanya Nonop, itu paling kan paling banci poto, jadi dia yang paling banyak ngabisin shutter count camera. Akhirnya selesai juga photo session dia, and we go to the next spot, yaitu Ketep Volcano Center. Bangunan ini menyimpan banyak sekali informasi seputar gunung Merapi.
Didalamnya ada miniatur gunung Merapi, diorama kejadian meletusnya Merapi, ada juga bermacam-macam ensiklopedi material yang berasal dari dalam perut Merapi. Buat mahasiswa Geologi dan sejenisnya, tentu ini akan menjadi sumber ilmu yang berharga.

Miniatur Gunung Merapi
Hal yang menarik disini adalah kami bisa melihat betapa besarnya Merapi, terbayang sebegitu megahnya dia. Terletak di satu titik yang mencakup beberapa area kabupaten sekaligus.

Puas muter-muter di Ketep Pass, kami lanjut ke tempat yang paling menyenangkan, yaitu air terjun. Namanya Kedung Kayang. Tapi berhubung sudah ngantuk, aku posting ceritanya besok aja yaa :)