Minggu, 19 Desember 2021

Review L'Oreal Revitalift Micronized Centella Essence

 Hi girls, welcome back to my personal blog!

Setelah sekian lama gak sempet nulis apa-apa disini, akhirnya hari ini aku berhasil posting lagi!

Belakangan ini kita lebih banyak disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan melindungi diri dari virus Covid-19. Tapi bukan berarti kita gak peduli dengan kesehatan kulit kan?!

Nah, berhubung kemaren baru aja abis repurchase produk ini, sekarang aku mau membahas dan share pengalamanku setelah sekitar setahun memakai L'Oreal Revitalift Micronized Centella Essence Water yang tutup merah ini. So, let's start!



Klaim Produk

Kalau kita lihat di deskripsi produk yang ada, disitu tertulis kalau produk ini termasuk perawatan anti-aging yang diformulasikan dengan 92% Pure Centella Asiatica Extract yang berkhasiat ampuh untuk memperbaiki dan memicu regenerasi sel kulit dari dalam, sehingga membuat kulit tampak lebih muda, halus, kenyal dan cerah. Klaim lainnya, katanya produk ini juga membantu memperbaiki kerutan dari luar.

Dengan teknologi micro-nya, produk ini juga diklaim bisa menyerap hingga lapisan kulit terdalam, sehingga makin membuat hasil yang maksimal.


Tekstur dan Aroma

First impression ketika pakai produk ini adalah ringan banget, cepet menyerap di kulit dan ga bikin lengket. Kulit langsung terasa lembab tapi gak greasy. Mungkin karena water-based yah, jadi ga terlalu kental, cucok banget buat first layer. 

Wanginya calming, lembut dan gak nyengat. Menurutku enak dan gak mengganggu sama sekali. Mungkin salah satu alasan repurchase L'Oreal Revitalift Micronized Centella Essence Water ini karena selain cocok dan bisa kerasa hasilnya, juga karena aromanya yang calming.



Kemasan dan Harga

L'Oreal Revitalift Essence ini cuma ada satu ukuran, kemasan 130 ml menggunakan botol kaca doff dengan tutup warna merah. Kalau dilihat lumayan elegan. Cuma sayangnya jadi gak travel friendly. Buat kalian yang sering berpergian atau suka staycation kayak aku, sebaiknya punya travel size bottle biar lebih ringan dan fleksible dibawa-bawa.

Untuk harganya sendiri relatif murah dan ada di level tengah kalau dibanding essence anti-aging merk lain, bandroll dari official store di market place Rp. 239,000,-.

Tapi kalau lagi beruntung bisa dapat harga diskon, kemaren aku beli seharga Rp. 155,300,- di official store salah satu market place.



Hasil pemakaian satu tahun

Nah, setelah setahun pakai produk ini (meskipun kadang ke-skip karena balik kerja udah capek banget dan mager), tanpa pakai serum atau essence tambahan setelahnya, overall banyak manfaat yang aku rasain.

1. Kulit jadi lebih lembab, terutama setiap pagi abis bangun tidur, tapi gak berminyak yang lebay. Malahan setiap abis cuci muka langsung terasa fresh banget.

2. Menenangkan kulit bruntusan. Kulitku akan mudah bruntusan di daerah jidat setiap kali stress dan overthinking, tapi sejak pakai essence ini bruntusan tetep muncul kalo stress, cuma cenderung lebih cepet ilang dan gak berbekas. Termasuk juga bekas jerawat lumayan cepet hilang dan tersamarkan.

Habis pakai essence
Sebelum pemakaian
Gak pakai essence
3. Mencerahkan dan meratakan warna kulit. Cerahnya tu bukan jadi putih yang aneh atau fake gitu, tapi lebih kayak menghilangkan kusam dan membuat kulit jadi bening aja.

4. Gak meninbulkan komedo. Justru yang aku rasain malah dia menghambat pertumbuhan komedo di sekitar hidung.

5. Gak panas kalau dipake, malah cenderung adem banget di kulit.




Apakah cuma yang baik-baik aja? Oh, tentu tidak :)

Ada beberapa minusnya juga dari produk ini.

1. Pas awal pemakaian dan baru mengenali produk, kulitku lumayan jadi berjerawat dan sedikit break out. Tapi setelah sekitar 1-2 minggu berangsur normal lagi.

2. L'Oreal Revitalift Micronized Centella Essence Water ini gak mampu mengurangi atau menyamarkan flek hitam.

3. Kurang efektif untuk menyamarkan garis halus atau kerutan di sekitar mata. Yaiyalah, harusnya setelah essence kan pakai serum lagi.


Okay deh, segitu dulu review tentang produk ini.

Btw, aku sekarang baru mulai pakai L'Oreal Revitalift Intensive Serum, nanti kalau udah minimal 1 bulan pemakaian rutin, bakal aku share juga reviewnya.

Thank you!



Minggu, 17 Mei 2020

Mengenal Reksadana (part 1)

Ternyata udah sekitar 2 tahun blog ini terbengkalai. Banyak banget yang terlewati selama 2 tahun ini. Ada beberapa cerita traveling yang belum juga terbit sampe hari ini. Semuanya masih rapi di draft dan belum selesai juga. Kasian. Sedangkan sekarang malah asyik menulis sesuatu dengan tema baru.

Kenalan Sama Reksadana
Ilustrasi investasi
source: google.com
Tapi gak papa, kali ini aku mau sedikit berbagi info buat temen-temen yang baru belajar dan kenalan sama reksadana. Aku juga iya. Tujuanku sharing ini bukan sok pinter dan udah paling jago, tapi aku pengen berbagi dari sedikit yang aku alami aja. So let's start!

Jadi, selama sekitar 2 tahun ini aku mulai belajar yang namanya reksadana. Reksadana akhirnya jadi pilihan buatku karena belum berani terjun ke investasi jangka panjang kelas berat semacam efek atau saham. Ilmuku belum nyampe. Sedangkan untuk investasi emas atau deposito perlu modal yang langsung segambreng. Tapi disisi lain, aku juga aware kalo nilai uang akan menurun seiring waktu, isitlah ekonominya inflasi. Karena adanya inflasi itu makanya aku pengen bisa investasi biar nilai uangnya tetap, syukur-syukur bisa meningkat. Dari situlah aku semangat cari informasi lebih lanjut dan akhirnya ketemulah sama reksadana.

Apa itu Reksadana?
Menurut wikipedia, Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana sekelompok investor yang digunakan untuk berinvestasi dalam instrumen investasi yang tersedia di pasar modal dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana yang terkumpul ini kemudian dikelola Manajer Investasi (MI) untuk diinvetasikan ke portofolio investasi, misalnya saham, pasar uang, obligasi ataupun efek/sekuritas lainnya.

Sedangkan definisi menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): "Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi."

Nah, dari penjelasan itu bisa diambil kesimpulan:
1. Reksadana adalah kumpulan dana milik investor/pemodal
2. Investor/pemodal reksadana bisa badan lembaga ataupun personal/masyarakat umum
3. Dana yang terkumpul dikelola oleh Manajer Investasi
4. Pengelolaan dana berupa investasi pada efek/instrumen investasi di pasar modal.

Bagaimana Pengumpulan dan Pengelolaan Reksadana?
Seperti yang dijelasin di atas, reksadana dikelola oleh Manajer Investasi.
Pemilik modal atau kita sebut aja investor, akan membeli sejumlah unit penyertaan reksadana dari Manajer Investasi itu. Harga pembelian per unitnya ditentukan dari "Nilai Aktiva Bersih" atau lebih sering disebut NAB.
Investor biasanya membeli unit reksadana dalam bentuk rupiah yang kemudian dikonversi menjadi unit. Transaksi jual-beli ini seluruhnya dicatat oleh Manajer Investasi, namun seluruh dana kelolaannya wajib disimpan oleh Bank Kustodian yang tidak terafiliasi dengan Manajer Investasi.
Singkatnya, bank kustodian ini bertugas mengumpulkan dan menyimpan seluruh dana dan mencatatnya secara administratif.

Setiap investor yang membeli atau menjual unit reksadananya, pasti akan mendapatkan konfirmasi transaksi dari bank kustodian.

Boleh dibilang Manajer Investasi inilah yang bertanggung jawab dan bertugas menempatkan dana investor ke instrumen investasi di pasar modal, bisa pasar uang, saham, obligasi, surat berharga, ataupun efek-efek lainnya, tergantung dari portofolio reksadana apa yang dikelolanya. Dari perputaran dana di pasar modal tadi bisa mendapat keuntungan (dividen) maupun terjadi kerugian, semua itu didistribusikan dan dibukukan oleh Manajer Investasi ke dalam "Nilai Aktiva Bersih" reksadana tersebut. Ini sebabnya NAB bisa berubah-ubah setiap hari.

Strategi pengelolaan modal jadi tanggung jawab Manajer Investasi sepenuhnya, jadi, kita sebagai investor harus jeli dan benar-benar mempelajari kinerja Manajer Investasi yang akan kita pilih. Baik buruk untung ruginya investasi kita di reksadana ditentukan oleh kinerja Manajer Investasi ini. Tapiii, kita juga harus tahu dulu tujuan investasi kita apa dan jangka waktunya berapa lama.

Minggu, 20 Mei 2018

Review: Black Head Clear Nose Pack by Nature Republic

Heemmm,, sambil menyelam minum air. Sambil nunggu motor yang diservis, nemu wifi di bengkel, bawa tab, jadilah aku mau share review hasil nyobain nose pack merk lain nih.
Penasaran? Here we go!

Blackhead Clear Nose Pack by Nature Republic, apaan tuh?
Nah, buat kalian yang udah wara-wiri di dunia skin care, mungkin nggak asing lagi sama Nature Republic. Produk asal Korea Selatan ini lumayan naik daun seiring boomingnya produk mereka yang sangat multi fungsi, yaitu Aloe Vera Shooting Gel 92%. Sebenernya sih nggak cuma shooting gel, ada banyak produk lain yang menarik juga dari Nature Republic ini, termasuk nose packnya.
Klaim dari produk ini adalah mampu membersihkan komedo (blackhead dan whitehead) juga mengangkat sel kulit mati. Nose pack ini juga mengandung bubuk charcoal yang berfungsi membuka pori-pori untuk membersihkan sebum atau minyak berlebih, dan juga ekstrak aloe vera juga untuk menghaluskan plus menghidrasi kulit.
Bagaimana hasilnya? Let's see.

Kemasannya seperti apa?
Lucu.
Itu kesan pertama yang aku liat dari packaging nose pack ini. Kemasannya berbahan doff, warnanya hijau dan ada gambar gajah yang lagi menghirup bintik-bintik hitam. Padahal sih aslinya pertama kali lihat, aku pikir si gajah baru nyemburin bintik-bintik air gitu, hahaha! Tapi setelah diamati dan dicerna lagi, mungkin maksudnya si gajah baru menghirup komedo dari hidung kita. Imajinasiiii...
Untuk kemasan yang aku beli ini berisi 1 lembar nose pack dalam setiap kemasannya. Kalau dari website resmi dan beberapa online shop lain, akj lihat ada kemasan yang berisi 7 lembar nose pack yang dikemas dalam 1 kardus, dan masing-masing dikemas plastik ini.
Setelah dibuka, ternyata nose packnya berwarna hitam. Padahal ekspektasiku berwarna hijau bergambar gajah lucu, haha.
Dan seperti nose pack lainnya, terdapat lapisan mika bening sebagai pelindung bagian yang akan ditempelkan ke hidung.
Kek gini nih.

Tampak depan kemasan Blackhead Clear Nose Pack by Nature Republic
Tampak belakang kemasan Blackhead Clear Nose Pack by Nature Republic


How to use?
Baru pertama kali pakai nose pack? Pengen hasilnya maksimal? Coba perhatikan cara pemakaian yang benar.
1. Cuci muka pakai facial foam, bilas air hangat, terus keringkan pakai handuk bersih.
2. Basahi area hidung, dan pastikan area yang akan tertutup nose pack cukup basah. Oiya, jangan terlalu basah dan jangan terlalu kering ya girls!
3. Lepas mika pelindung nose pack, dan tempelkan pada hidung. Tekan perlahan dan lembut, biar menempel sempurna.
4. Tunggu sampai kering, sekitar 10-15 menit.
5. Lepaskan Blackhead Clear Nose Pack by Nature Republic dari tepi ke tengah.
6. Bersihkan sisa-sisa lem yang menempel dengan face toner.
See? Gimana hasilnya? Banyak komedo yang terangkat kan?

Minggu, 08 April 2018

Review: Jeju Volcanic Nose Pack by Innisfree

Hi blogwalkers!
Sekarang aku mau review nose pack dari salah satu merk skin care asal Korea yang banyak diminati, yaitu Innisfree.

Apa sih kegunaan Jeju Volcanic Nose Pack by Innisfree?
Nose pack dari Innisfree ini mengklaim mengandung ekstrak bahan batu lava dari letusan gunung berapi di Pulau Jeju, yang mampu menyerap limbah sebum, menghilangkan minyak, mengangkat komedo bahkan membersihkan blackhead yang menempel di hidung. Selain itu produk ini juga mengklaim bisa membersihkan pori-pori kulit hidung.

Kemasan?
Jeju Volcanic Nose Pack by Innisfree ini dikemas dalam plastik dengan tekstur doff berwarna krem.
Setiap kemasan berisi 1 lembar nose pack sekali pakai.

Jeju Volcanic Nose Pack by Innisfree kemasan tampak depan

Jeju Volcanic Nose Pack by Innisfree kemasan tampak belakang


Cara pemakaian?
1. Bersihkan hidung, atau cuci muka dengan facial wash
2. Basahi area hidung yang akan ditempel dengan Jeju Volcanic Nose Pack by Innisfree
3. Lepas lapisan pelindung nose pack, dan tempelkan pada hidung mulai dari bagian tengah/batang hidung
4. Tunggu sampai kering, atau sekitar 15 menit
5. Angkat nose pack dari bagian tepi sampai terlepas sempurna
6. Bersihkan hidung dengan toner

Simple kan yah, nggak pakai ribet ini sih. :)

Lembaran Innisfree Nose Pack tampak depan

Lembaran Innisfree Nose Pack tampak belakang


Review pribadi?
Naahhh, aku kan punya partner in crime nih soal beginian, hampir setiap nyoba skin care atau make up produk baru selalu kita coba berdua. Siapakah dia? Yaitu adek kesayangan aku. Termasuk Jeju Volcanic Nose Pack by Innisfree ini, kami udah nyoba pakai.

Kemarin adalah jadwalku pakai nose pack, sebenernya nggak rutin-rutin banget sih, cuma tiap kali hidung terasa udah kasar pasti pakai. Biasanya sih seminggu sekali. Kebetulan weekend ini muka terasa udah kotor banget, komedo udah numpuk. Berharap muka jadi kinclong setelah pakai nose pack. Hahahaha..

Persiapan sama seperti ritual pemakaian nose pack biasanya.
Waktu pertama kali buka bungkusnya, sebenernya aku kurang suka sama aroma nose pack ini. Lumayan sih, tapi agak kurang fresh aja gitu rasanya.
Setelah nempel dihidung, biarkan mengering. Jujur nih, keringnya ga sampai cracky semacam kertas kering yang merekat erat nan kuat kayak yang aku bayangin, disini mulai agak curiga kalau hasilnya mungkin nggak maksimal. Ternyataaaa, pas dilepas dari hidung, bener deh, hasilnya nggak sesuai ekspektasi. Nggak banyak komedo yang terangkat. Jangankan blackhead, untuk mengangkat whitehead aja kurang maksimal kok.

Dan setelah adekku nyoba juga, ternyata dia mengeluhkan hal yang sama. Dia bilang kalau komedonya nggak terangkat maksimal, jadi hidung masih terasa kasar dan kotor. Padahal kami juga udah finishing pakai toner, tapi tetap terasa belum maksimal.
Boleh dibilang kalau aku cukup kecewa dengan nose pack dari Innisfree ini.
So, I give 6/10 for this Jeju Volcanic Nose Pack by Innisfree

Jeju Volcanic Nose Pack by Innisfree


Repurchase?
Sorry to say, but I might be not.
Sebenernya, secara harga nose pack ini lumayan lebih murah dibanding merk lain, cuma seharga Rp. 8,000 di toko online.
Tapi yaa, karena kurang puas sama hasilnya, jadi kemungkinan nggak berminat untuk pakai produk ini lagi. :(

Resume
Yang aku suka:
+ Cara pemakaian yang simple (standard dengan merk lain)
+ Harga relatif murah dibanding merk lain

Yang aku kurang suka:
- Hasil akhir kurang maksimal, nggak semua komedo bisa terangkat
- Aroma agak aneh dan kurang fresh


Segitu dulu deh ya review nose pack by Innisfree ini.
Semoga bermanfaat.
Thanks for reading! :)

Sabtu, 07 April 2018

Hi There! I'm back!

Hi there!
It's been a long time since my last post. Around 2 years, isn't it?

Kenapa ya? Haha!
Kalau dibilang karena ga ada materi, bukan. Karena banyak banget cerita yang mau dan bisa dibagi.
Kalau dibilang karena ga ada waktu buat nulis, bukan juga. Soalnya weekend juga kadang cuma dipakai buat me-time atau mager di kamar. Yaaa, walaupun ga selalu setiap weekend bisa santai sih. Kadang lembur kerjaan, kadang ada acara kondangan atau cuma sekedar nongkrong buat refreshing.
Jadi, alasan sebenarnya adalah... aku sempet kehilangan mood untuk nulis maupun baca. Semacam sick of routine gitu lah. Padahal katanya hobi, tapi kok bosan? Yaaahhh, namanya juga manusia.

Sering ngerasa punya hutang karena dikepala ini banyak banget konsep dan ide yang bisa disampaiin lewat tulisan. Apalagi kalau lagi traveling, rasanya seneng banget karena bakal punya banyak materi. Tapi pas udah buka laptop atau tablet kok ya jadi males itu tadi lhoh. Heran!

Dan, karena suatu lain hal, sekarang keinginan buat aktif nulis sudah hidup lagi.
Semoga selalu ada materi, ada waktu dan yang terpenting ga malas. Ganbatte!!!

Oiya, beberapa materi mungkin bisa pelan-pelan aku tulis nanti. Terutama catatan perjalanan, soalnya setiap traveling aku terbiasa bikin catatan kecil untuk bahan nulis. Jadi semoga catatan-catatan itu bisa membantu membangun memori dan bisa jadi materi nulis dengan informasi yang lumayan mendetail ya!

Nah, habis ini aku bakalan posting review BB Cream dan semoga terus rutin mengalir update posting setiap hari yah!
Misalpun ga setiap hari ya minimal seminggu 2x lah kalau gitu. Hahaha!

See ya!

Kamis, 10 September 2015

MnL Projects #1 : Swimming Like A Jellyfish at Umbul Ponggok

Mengawali proyek besar di bulan September Ceria ini, aku pilih weekend pertama untuk main air. Filosofi air membawa ketenangan, mendinginkan suasana, jadi pas banget lah yaa. *sok banget sih ah. So, dipilihlah Umbul Ponggok, Klaten. Rencana yang lumayan dadakan, soalnya kemaren ada wacana mau gathering anak-anak kantor ke kebun teh, tapi diundur tanggalnya. Ya sudah, melipir sendiri aja bisa kok.


Sabtu, 5 September 2015

Rencana jam 7 habis anter Ama sekolah mau langsung jemput Ula, tapi berhubung masih prepare jadinya Ama dianter Mama, dan aku mesti nunggu motornya pulang sambil packing. Akhirnya jam 8 pagi baru jemput Ula ke kos.


Perjalanan ke Umbul Ponggok dari Jogja sekitar 1,5 jam lewat Jl. Solo – Prambanan – Klaten, nanti di pertigaan samping Kantor Gubernur kita ambil jalan lurus ke arah Jl. Merbabu, pertigaan kedua belok kanan ke arah Ngawen – Ngupit menuju Jl. Klaten Jatinom. Sampai di pertigaan (atau mungkin perempatan) Jatinom kita kekiri teru ke kanan arah Boyolali. Masih lurus terus sampai nanti ketemu Kantor Kecamatan Majegan, kita belok kanan. Jalannya kecil, kayak mau masuk kampung, kanan-kiri ladang, tapi itu jalan tembusan untuk sampai ke Dusun Ponggok. Mentok sampai pertigaan jalan besar, belok kiri. Sampai. Gampang kan?!

Gerbang Umbul Ponggok, Klaten

Sebenarnya bisa lewat jalan raya Jogja – Solo atau jalan Klaten – Boyolali (via Jatinom), tapi karena aku termasuk rada akamsi di Klaten, jadinya ya aku pilih lewat dalam perkampungan. Pertama jarak lebih deket, jalanan sepi gak banyak bus atau truk besar dan pastinya hawa sejuk, teduh, kiri-kanan sawah. Lebih nyaman dan pastinya bisa bener-bener menikmati pemandangan selama perjalanan.


Sampai di Umbul sekitar jam 09.30 dan langsung parkir motor. Waktu jalan ke loket tiket keliatan suasana udah lumayan rame pengunjung yang baru datang atopun yang udah nyemplung ngapung-ngapung di air. Bayar tiket masuk per orang IDR 8,000, abis beli tket bukannya langsung masuk, tapi malah melipir ke seberang jalan untuk laminating HP. Hah? Laminating HP? Iya, biar bisa dipake poto-poto di dalem air. Sebenernya aku udah punya waterproof case, tapi kok meragukan. Lagian rekomendasi dari temen juga mendingan di laminating kalo mau dipake nyelam. Oke deh. Laminating jadi pilihan utama.

Pemandangan setelah pintu masuk - Umbul Ponggok

Begitu udah masuk, kita langsung disuguh kolam renang bening dan luas. Semakin ga sabar buat nyemplung, tapi sebelumnya mampir dulu ke tempat penyewaan alat snorkeling (mask + snorkel). Di tempat penyewaan itu juga disediakan life vest, sepertinya juga ada fin, soalnya aku lihat beberapa orang renang pakai fin. Harga sewa masih standar dan ga terlalu mahal menurutku, untuk sewa mask + snorkel dipatok IDR 13,000 sedangkan life vest IDR 7,000. Bisa disewa terpisah, jadi ga harus sepaket alat snorkel + life vest.
The next is, ke tempat penitipan barang buat nyewa locker. Kemarin aku sewa 1 locker buat barengan sama Ula, biayanya IDR 3,000/locker. Sambil nunggu Ula ganti baju, aku beberes barang dan menyimpan semuanya jadi satu biar aman.


Jalan di pinggir kolam sambil nyari tempat yang kece untuk mulai turun ke air. Dipilihlah tenda dengan kursi plastik di samping kolam renang anak. Abis naro sandal, kami stretching dan warming up. Penting loh.! Biar gak kram waktu nanti renang (padahal sih ga renang, cuma ngapung-ngapung doank, hihi).
Kami milih spot di dean kolam anak, nyari yang ada pegangan di pinggiran kolamnya. Pertama, duduk dipinggiran kolam, kaki dulu yg nyemplung. Udah sekitar 5 menit, suhu badan udah mayan bisa menyesuaikan, barulah,, byuuurrrr..
FYI aja yah, air kolamnya mayan dingin walopun hari udah siang.

Testing underwater photo - Umbul Ponggok
Belum berhasil wefie underwater - Umbul Ponggok

Ula udah berenang-renang kesana, sementara aku masih sok sibuk setting kamera HP. Cahaya di atas sama di dalam air jelas beda, jadi mesti di setting manual semuanya, mulai dari white balance, exposure, bahkan sampai ISO nya. Dirasa udah oke, mulailah hunting di dalam air. Tapi masalah lain muncul, ternyata layar HP ku ini sensitive banget, jadi dia ga mau di touch pas udah di dalam air. Cara satu-satunya adalah, timer. Sebelum dibawa nyemplung ke air, di touch dulu deh. Hahaha..
Belum lama ngapung-tenggelam-ngapung-tenggelam aku udah kedinginan akut, padahal baru jam 11 siang. Akhirnya aku sama Ula milih untuk keluar dari air dan nyari makanan buat ngangetin badan. Di sekitar pinggiran kolam banyak orang buka warung jual makanan. Mi instan, mi cup, gorengan ato minuman anget. Harganya juga gak mahal kok, gak terlalu komersial banget, masih harga normal kayak di warung burjo di Jogja. Aku pesan Indomie rebus pake telor plus Goodday Chococcinno anget. Sambil nunggu pesanan aku nyemil beberapa gorengan.


Sesaat kemudian badan udah anget dan siap buat nyemplung lagi ke air. Sekarang balik lagi ke tempat penyewaan alat renang, aku sewa life vest. Ternyata lebih enak pake life vest biar tetep ngapung tanpa harus mikir takut tenggelam. Lebih bisa menikmati pemandangan bawah air deh jadinya. Halaasssaaaannnn.. Bilang aja tadi hampir kelelep berapa kali.
Ya aku sih ga bisa renang, sok aja dikasi judul swimming like a jellyfish, orang renangnya tangan-kaki gak singkron :D

Groufie ikan-ikan kecil - Umbul Ponggok
Ula - Umbul Ponggok
Akuuu. Hidungnya penuh air - Umbul Ponggok

Minggu, 23 Agustus 2015

Di Bandung Gunung, Di Lombok Gunung, Itulah Indonesia

Ntah udah berapa banyak postinganku tentang Bandung. Ga ada bosen-bosennya mengulas Bandung, membahas, mencari artikel dan menemukan keunikan disetiap sudut kotanya. Kota Kembang ini memang punya banyak sekali obyek wsata, mulai dari wisata alam, wisata kuliner dan wisata budaya. Ada juga wisata belanja yang gak kalah menarik bagi wisatawan untuk datang ke Bandung.

Sekian banyak obyek wisata yang bisa dikunjungi selama di Bandung, tapi setiap orang pasti punya tujuan wisata favorit. Secara pribadi, aku suka banget sama Kawah Putih dan Kebun Teh yang menghampar di Ciwidey. Hawanya sejuk atau malah cenderung dingin, tapi itu yang membuat hati ingin berlama-lama dan terus berlibur. Iya gak sih? Iya kan? Iya donk.. J

Kawah Putih sebenarnya adalah danau yang terbentuk akibat letusan Gunung Patuha beberapa abad yang lalu, sehingga kawah ini berada di ketinggian sekitar 2100 mdpl. Tanah di danau ini bercampur belerang yang akhirnya membuatnya jadi berwarna putih. Keindahan ciptaan Allah SWT yang tiada duanya, terlihat dari warna air danau yang berwarna hijau kebiruan.
Bau belerang terasa menyengat sewaktu kita memasuki area kawah, makanya semua pengunjung disarankan (atau mungkin malah wajib) memakai masker. Pengunjung yang tidak bawa masker bisa membelinya disana, tenang aja, banyak pedagang asongan yang menyediakan masker kok. Tapi masker yang dijual ini ya masker biasa, bukan masker khusus yang ada penyaring udaranya, jadi tetep aja bau belerang itu terasa, walaupun sedikit berkurang.
Barang yang sama pentingnya yaitu jaket. Pada waktu tertentu suhu disana bisa mencapai 19-10 derajat Celcius, dan juga angin bertiup lumayan kencang, jadi memang sebaiknya kita membawa jaket. Kalau aku sih, lebih suka tanpa jaket, soalnya lebih bisa menikmati hawa dinginnya.

Kawah Putih dari Gardu Pandang, Bandung

Nah, dalam perjalanan menuju Kawah Putih, kita dimanjakan dengan pemandangan yang hijau membentang bagaikan permadani, dan sudah pasti itu adalah hamparan kebun teh. Hawa yang sejuk cenderung dingin merupakan tempat yang cocok untuk perdu teh tumbuh subur. Kalau kita akan mengunjungi Situ Patengan, jangan lupa mampir kesalah satu warung kopi ditepi jalan untuk sekedar minum dan sedikit ngemil sambil menikmati pemandangan, atau mau selfie? Boleh! Pokoknya ingat, jangan sampai merusak kebun. J

Kebun Teh di Ciwidey, Bandung

Dari Bandung Selatan, sekarang kita ke Bandung Utara. Obyek wisata yang terkenal disini adalah Lembang dengan Gunung Tangkuban Perahunya. Masih seputar hawa dingin ya pastinya, karena Gunung Tangkuban Perahu terletak di ketinggian lebih dari 2000 mdpl. Status Gunung ini masih aktif, ditandai dengan adanya sumber-sumber air panas di kaki gunung dan masih munculnya gas belerang.
Pemandangan cantik bisa kita nikmati dari bibir kawah. Ditambah hawa dingin yang setiap harinya rata-rata berkisar 17 derajat Celcius, pasti bakal memanjakan kita dan ngerasa baru relaksasi. Para traveler biasanya menghabiskan banyak waktu di Kawah Ratu, dan kawah inilah yang selalu jadi primadona. Kenapa? Kawah Ratu merupakan kawah paling besar dan memiliki pemandangan yang luarbiasa indah. Meskipun ada kawah-kawah lain yang gak kalah menakjubkan, tapi Kawah Ratu selalu menjadi tujuan utama.
Selain aksesnya yang mudah, Kawah Ratu juga menyediakan banyak warung-warung untuk duduk-duduk bersantai sambil becanda bersama. Ada juga wisata belanja  walau hanya sekedar untuk membeli oleh-oleh khas Lembang.

 
Kawah Ratu Gunung Tangkuban Perahu, Bandung
source: http://www.yoshiwafa.com/


Bandara Internasional Husein Sastranegara menjadi bandara andalan kita-kita yang datang ataupun meninggalkan Bandung. Berbagai maskapai rute penerbangan domestik maupun internasional seperti GarudaIndonesia, Malindo Air, Citilink, AirAsia, SilkAir dan masih banyak lagi siap membawa kita untuk berlibur di Kota Kembang ini.