Siang menjelang sore, suasana kantor digemparkan oleh seorang staff yang tiba-tiba berlarian meminta ambulans ke unit CSR yang berada tepat diseberang unit kami berdinas. "Ibu-ibu mau melahirkan, siapa yang bisa nyopirin ambulan?", begitu teriaknya. Terang saja, perhatian kami semua langsung tertuju pada sumber suara tersebut. Bu Ain sebagai kepala unit CSR yang bertanggung jawab atas kejadian serupa ini langsung dengan sigap mengambil tindakan, beliau menunjuk mas Endi (salah satu staffnya) untuk menyiapkan ambulans yang terparkir di basement. Sejurus kemudian hampir semua karyawan berlarian menuju pos security, karena ibu hamil tersebut berada disitu.
Aku dan beberapa rekan staff IT mengurungkan niat untuk turun menuju kesana, karena kami fikir kalau terlalu banyak yang turun justru akan membuat suasana jadi semakin crowded. Oke, kami mengintip dari jendela saja, karena posisinya kan kami di lantai 2, pas banget dengan pos security di pintu masuk. Terlihat dari jauh ibu tadi dibaringkan di samping pos. Tak berapa lama ambulans siap, aku pun balik ke meja kerja. Hanya tersisa aku, dan 2 anak magang di unit IT saat itu.
Tiba-tiba,, "Mbak Rizka, Bu Ain minta dokumentasi.!!". Tanpa ba-bi-bu, langsung aku ambil kamera D90
diatas meja yang masih terpasang lensa tele, cuma sepersekian detik aku berani ngambil resiko untuk ganti lensanya dulu ke lensa standar. Ga mau terlalu lama kehilangan moment, aku teriakin anak magang yang namanya Nurul untuk turun duluan pakai kamera pocket CoolPix.
Selesai ganti lensa aku langsung lari ke depan sambil ganti setting kamera yang awalnya serba manual jadi auto. Disini aku ga berani ambil resiko untuk pakai setting manual, karena ini moment, sekali lewat dan dalam keadaan PANIK.!!
Aku berhenti ditempat yang agak tinggi, yang kira-kira lensa standar ku ini masih bisa ngambil gambar dengan cukup jelas. Pertama, kalau terlalu dekat, takut malah akan mengganggu proses pertolongan pada si ibu. Kedua, udah penuh sama yang lain -_-". Dan ketiga, karena Nurul juga udah ada di sekitar ambulans.
Akhirnya aku berhasil mengambil beberapa moment yang pas. Ga lama, si ibu berhasil dimasukkan ke dalam ambulans, dan langsung melesat mengantarnya ke rumah sakit terdekat.
Lucunya, pas ada kejadian gini semuanya panik, tanpa terkecuali, bahkan saking paniknya beberapa mobil dinas yang lain turut dipersiapkan di halaman depan. Selain ambulans ada Innova, malahan Hilux pun ikut disiapkan -_-" (gak kebayang kalau seandainya stroller sama ibu hamil itu diangkut pakai mobil Hilux, apa kata suster n dokter di rumah sakit cobaaaa).
Kejadian hari ini jadi kesan tersendiri buat aku, weekend nanti aku ceritain ya kejadian proses pertolongan pada si ibu, sekaligus pesan moral buat para readers. Banyak yang terharu, bahkan ada beberapa sampai menitikkan air mata melihat kejadian ini.
Aku dan beberapa rekan staff IT mengurungkan niat untuk turun menuju kesana, karena kami fikir kalau terlalu banyak yang turun justru akan membuat suasana jadi semakin crowded. Oke, kami mengintip dari jendela saja, karena posisinya kan kami di lantai 2, pas banget dengan pos security di pintu masuk. Terlihat dari jauh ibu tadi dibaringkan di samping pos. Tak berapa lama ambulans siap, aku pun balik ke meja kerja. Hanya tersisa aku, dan 2 anak magang di unit IT saat itu.
Tiba-tiba,, "Mbak Rizka, Bu Ain minta dokumentasi.!!". Tanpa ba-bi-bu, langsung aku ambil kamera D90
diatas meja yang masih terpasang lensa tele, cuma sepersekian detik aku berani ngambil resiko untuk ganti lensanya dulu ke lensa standar. Ga mau terlalu lama kehilangan moment, aku teriakin anak magang yang namanya Nurul untuk turun duluan pakai kamera pocket CoolPix.
Selesai ganti lensa aku langsung lari ke depan sambil ganti setting kamera yang awalnya serba manual jadi auto. Disini aku ga berani ambil resiko untuk pakai setting manual, karena ini moment, sekali lewat dan dalam keadaan PANIK.!!
Aku berhenti ditempat yang agak tinggi, yang kira-kira lensa standar ku ini masih bisa ngambil gambar dengan cukup jelas. Pertama, kalau terlalu dekat, takut malah akan mengganggu proses pertolongan pada si ibu. Kedua, udah penuh sama yang lain -_-". Dan ketiga, karena Nurul juga udah ada di sekitar ambulans.
Akhirnya aku berhasil mengambil beberapa moment yang pas. Ga lama, si ibu berhasil dimasukkan ke dalam ambulans, dan langsung melesat mengantarnya ke rumah sakit terdekat.
Angkasa Pura's Ambulance |
Lucunya, pas ada kejadian gini semuanya panik, tanpa terkecuali, bahkan saking paniknya beberapa mobil dinas yang lain turut dipersiapkan di halaman depan. Selain ambulans ada Innova, malahan Hilux pun ikut disiapkan -_-" (gak kebayang kalau seandainya stroller sama ibu hamil itu diangkut pakai mobil Hilux, apa kata suster n dokter di rumah sakit cobaaaa).
Hilux & Innova |
Kejadian hari ini jadi kesan tersendiri buat aku, weekend nanti aku ceritain ya kejadian proses pertolongan pada si ibu, sekaligus pesan moral buat para readers. Banyak yang terharu, bahkan ada beberapa sampai menitikkan air mata melihat kejadian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar